Monday, April 11, 2011

PSSI VS MENPORA

Ketika kita melihat berita di media cetak maupun elektronik, maka suguhan yang kita dapati pasti seputar kisruh di tubuh PSSI untamanya antara Nurdin yang lagi ngetop dengan Menpora. Lagi-lagi kita di suguhi oleh drama orang-orang yang telah kecanduan akan nikmatnya kekuasaan, sehingga dengan segala cara mereka mempertahankan kekuasaannya tersebut.
Nurdin Halid menilai, Menegpora Andi Mallarangeng tidak cakap dalam bekerja dan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikannya dari jabatan menteri.
Pernyataan Nurdin tersebut tercuat, merespon pertanyaan wartawan terkait pemerintah tidak lagi mengakui legalitas Nurdin sebagai ketua umum PSSI. Dan, akan mencabut segala bantuan dana dan aset negara.
Selalu berlindung atas nama Demokrasi, Hukum dan undang-undang yang telah direkayasa sedemikian rupa demi untuk melancarkan aksinya akan dahaganya terhadap kekuasaan tersebut. Sebagai rakyat dan orang awam kita semua berharap persepakbolaan di Negara kita ini bisa maju dan bersih dari badut-badut yang gila kuasa.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercayakan sepenuhnya kepada Menpora Andi Mallarangeng untuk menyikapi kisruh pelaksanaan Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia(PSSI).

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Kepresidenan, mengatakan apa yang disampaikan oleh Menpora untuk merespon pelaksanaan Kongres PSSI adalah sikap resmi pemerintah.
"Intinya memang untuk PSSI dari pemerintah sudah didelegasikan, diwakilkan sepenuhnya kepada Menpora. Presiden memercayakan sepenuhnya kepada Menpora yang tentu telah melakukan penilaian dan evaluasi," tutur Julian.
Sebelumnya, Menpora di kantornya, Senin 28 maret 2011, telah mengeluarkan 13 butir pernyataan terkait kejadian pada Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, pada Sabtu 26 maret 2011 lalu.

Salah satunya adalah pemerintah menyatakan tidak mengakui lagi pengurus PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Saudara Nugraha Besoes, serta seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut.

Julian menambahkan, presiden sudah mengetahui tentang 13 butir pernyataan tersebut. Menurutnya, Menpora sudah melaporkan hal tersebut ke Presiden. "Saya pikir adalah wajar jika Menpora melaporkan hal tersebut.

Sebelum mengeluarkan pernyataan itu, tentu Kementerian Pemuda dan Olah Raga sudah terlebih dahulu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap PSSI," lanjutnya.

Atas tudingan Nurdin Halid bahwa kongres di Pekanbaru gagal diselenggarakan karena keterlibatan personil keamanan yang mendukung salah satu calon ketua umum PSSI yakni KASAD Jenderal TNI George Toisutta, Julian enggan berkomentar. "Silakan ditanyakan langsung kepada yang terkait," kilah Julian. Sebelumnya, Menpora di kantornya, Senin 28 maret 2011, telah mengeluarkan 13 butir pernyataan terkait kejadian pada Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, pada Sabtu 26 maret 2011 lalu.

Salah satunya adalah pemerintah menyatakan tidak mengakui lagi pengurus PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Saudara Nugraha Besoes, serta seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut.

Julian menambahkan, presiden sudah mengetahui tentang 13 butir pernyataan tersebut. Menurutnya, Menpora sudah melaporkan hal tersebut ke Presiden. "Saya pikir adalah wajar jika Menpora melaporkan hal tersebut.

Sebelum mengeluarkan pernyataan itu, tentu Kementerian Pemuda dan Olah Raga sudah terlebih dahulu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap PSSI," lanjutnya.

Atas tudingan Nurdin Halid bahwa kongres di Pekanbaru gagal diselenggarakan karena keterlibatan personil keamanan yang mendukung salah satu calon ketua umum PSSI yakni KASAD Jenderal TNI George Toisutta, Julian enggan berkomentar. "Silakan ditanyakan langsung kepada yang terkait," kilah Julian.